The @PakFrans Story : Kalau Kalah Pinter dan Kalah Kaya, Kita Harus Menang Rajin 1

pak frans pakar seo pakar internet marketing

pak frans pakar seo pakar internet marketing

Kalau kalah pinter ya harus menang rajin.

Kalau kalah rajin ya harus menang jujur.

Saya diperkenalkan Pak Frans oleh Pak Riyeke alias mas Keke (Founder Lakubgt dan Marketbiz ) ketika sedang ngopi di Citywalk. Pak Frans adalah salah satu mentor di nasionalbootcamp yang merupakan eksportir furniture taman ke 60 negara. Di kalangan teman-teman Nasionalbootcamp beliau dikenal sebagai salah satu mentor yang “dewa” :p dan saya cukup beruntung punya kesempatan mengorek informasi dari beliau.

Bagaimana pak Frans masuk ke dunia bisnis ?

Saya memulai bisnis sekitar tahun 1998 sewaktu krisis moneter. Kalau orang lain memulai bisnis dari nol, kalau saya dari warisan orang tua bermilyar-milyar, tahun 1998, milyar itu banyak banget, tapi milyaran ini bentuknya utang alias minus. Kalau orang lain mulai dari nol, masih beruntung karena saya mulai dari minus. Saat itu orang tua saya adalah kontraktor, terkena krisis moneter, semuanya hancur.

Saya dapat tugas membereskan ini, sempat masuk BPPN juga.

Alahamdullilah akhir 2001 kami berhasil melunasi utang dan jadi normal lagi, salah satunya adalah jasa dari internet bisnis.

Tahun 2004 akhir saya jatuh lagi, ketipu orang, salah usaha, misinvestment, mismanagement, bisa dibilang semua miss deh kecuali miss Universe.

Partner saya bawa lari semua karyawan, customer, dia buat perusahaan sendiri, namanya juga sama …

Di saat saya terpuruk habis-habisan, mobil habis semua, aset-aset habis semua, duit habis semua, minus lagi, miliar-miliar lagi, banyak banget, ternyata dalam 1 tahun 4 bulan ya bisa lunas lagi sampai sekarang tidak ada hutang di bank dalam bentuk apapun.

Artinya, internet itu bisa jadi solusi untuk orang-orang yang sedang sakit.

Di saat kita tidak ada uang, marketing itu gimana? Kantong kita kosong, budget kita nol, mau tidak mau internet marketing yang paling murah.

Dunia itu kan luas sekali, kita bisa cari buyer di internet dari mana saja.

Masalahnya Cuma kemauan dan pengetahuan bagaimana mendapatkannya. Gitu aja.

Bagaimana caranya ? how?

Saya menggunakan semua portal B2B yang saya tahu, jumlahnya saya tidak ngitungin, kita tidak tahu rejeki dari mana, ikhtiarnya ya register di semua portal, bisa dibilang saya ya ninggalkan jejak di mana-mana dan saya tidak tahu orang yang mengkontak saya tahu saya dari mana, email masuk entah dari mana.

Portal-portal yang saya gunakan itu banyak. Seperti Alibaba, Indonetwork, Globaltrade, Madeinchina, Madeinindia, Tiger, atau apapun itu, semuanya dimasukkan saja. Yang penting ada “free”-nya. Kalau belum siap bayar, pakai yang gratis dulu. Kalau gratis tapi posisinya di bawah, diakalin saja gimana caranya agar bisa di atas. Itu sebenarnya ada trik-triknya sendiri. Misalnya, kita mau search di berniaga.com, kita ketikkan kata kuncinya “Mobil Inova”, apakah yang keluar gambarnya mobil Inova semua? Ternyata kadang-kadang keluar gambar lain. Kita harus lihat kenapa bisa keluar gambar lain, padahal dia jual mobil Avanza misalnya, tapi keluar juga di mobil Inova. Kita klik saja, ternyata ada dekripsinya juga di dalamnya. Biasanya yang seperti itu deskripsinya panjang, ada kata-kata kunci yang harus ditanam dan sebagainya.

Kita juga harus tahu sistem update-nya mereka bagaimana. Misalnya, ada portal yang setiap berapa hari, mereka update item-item baru. Ada juga beberapa portal yang selalu menyiapkan slot untuk new items. Jadi kalau ada orang yang baru upload new item, mungkin di paling atas ada 3 yang berbayar, dan 2 lainnya itu buat new item. Mereka juga memperhatikan bahwa new item itu penting. Kalau yang berbayar itu tidak update-update, kemudian yang new item itu sering diupdate, meskipun gratisan terkadang yang new item itu tetap bisa naik. Bahkan di beberapa portal juga ada yang selalu berdasarkan item terbarunya, berdasarkan tanggalnya. Kalau memang mainnya tanggal, kita juga harus main di tanggal. Artinya, harus sering-sering update. Gambar atau isinya boleh yang itu-itu saja, tapi hari ini diturunkan postingannya, lalu kirimkan lagi postingan baru, meskipun dengan isi yang sama. Terus saja seperti itu, nanti juga akan naik terus postingannya. Pasti akan selalu di atas, hanya masalah kerajinan saja. Kalau kalah pinter, kita harus menang rajin. Kalau kalah duit, juga harus menang rajin.

Kita juga harus customize masing-masing di setiap portal untuk mengakali postingan kita bisa selalu tampil di paling atas. Karena tidak semua portal bisa digunakan dengan cara yang sama. Misalnya hal yang simple lagi, ada portal-portal yang tidak bisa memunculkan database kita. Jadi kalau ada orang yang mau lihat database kita, dia harus registrasi dulu. Itu contoh simple lagi. Atau orangnya harus bayar dulu, baru bisa mendapat database kita. Di picturenya saja kita kasih nomer telepon dan alamat email, selesai. Contoh yang simple-simple seperti itu sajalah, tidak perlu yang susah-susah. Kita harus kreatif saja, kalau kita memang tidak punya uang, harus pintar-pintar mencari teknik lainnya. Kalau sudah mampu, mau bayar silahkan. Tapi kalau saya prinsipnya low budget high impact, itu yang paling bener.
startupbisnis.com

3 thoughts on “The @PakFrans Story : Kalau Kalah Pinter dan Kalah Kaya, Kita Harus Menang Rajin 1

  1. Itu foto bli keke kenapa tutup muka? jadi mirip tahanan 😀

  2. “Kalau kalah pinter ya harus menang rajin. Kalau kalah rajin ya harus menang jujur.”

    Super sekali Pak Frans, Salam kenal dari Newbie Cirebon. 🙂

  3. super sekali pak Frans. thanks..